Beberapa tips untuk para guru agar dapat membuat peserta didik mendapatkan kebermaknaan dalam belajar di sekolah.
1. Perencanaan mengajar yang matang
Para pendidik dalam hal ini
guru di sekolah harus mau meluangkan waktu untuk membuat persiapan dalam
mengajar. Memang pada dasarnya itu adalah merupakan kewajiban atau
tugas dari seorang guru, tapi kadang para guru tidak mempersiapkan apa
yang akan diajarkannya sehingga apa yang diperbuatnya seringkali adalah
spontanitas di lapangan. Rencana pelaksanaan pengajaran jangan sampai
dibuat hanya untuk memenuhi kewajiban saja tanpa dibuat dengan sungguh –
sungguh dengan memperhatikan dan mengkoreksi apa kelebihan dan
kekurangan yang telah kita lakukan. Sekali lagi sebelum masuk kelas dan
berhadapan dengan peserta didik, guru harus mempunyai persiapan yang
matang. Ingatlah ” Kemenangan dalam suatu perang bukan dilihat pada saat
perangnya tetapi dilihat dari persiapannya”
2. Matematika bukanlah pelajaran hafalan
Ini harus dilakukan oleh
para guru!!! Matematika bukan hafalan dan hafalan bukan inti matematika.
Matematika adalah pelajaran yang menyenangkan dan membuat logika
berpikir kita baik. Tanamkan hal itu pada peserta didik kita sehingga
phobia yang mungkin pernah mereka alami dapat kita kikis.
3. Siapkan Narasi dan pengetahuan tentang materi yang diajarkan
Mengajar
pada intinya adalah bercerita tentang suatu materi. Lalu bagaimana kita
dapat memberikan pelajaran yang menyenangkan kepada peserta didik kalau
kita saja tidak dapat menceritakan tentang materi yang akan kita
ajarkan. Jangan sampai kita selalu masuk pada inti pelajaran dengan
memberikan rumus – rumus dan poin – poin saja, jelas ini sangat
membosankan. Berikan narasi atau analog dalam menjelaskan materi
pelajaran, sehingga para siswa dapat menghubungkannya dengan pengetahuan
sebelumnya. Para guru juga harus mampu memberikan gambaran tentang
manfaat dan kegunaan tiap materi dalam kehidupan sehari – hari, sehingga
para siswa dapat membayangkannya jika mereka mampu menguasai materi ini
mereka akan menjadi apa.
4. Perhatikan suasana kelas
Kadang kita memulai pelajaran di kelas
dengan amat tergesa – gesa karena mungkin kita merasa harus mengejar
target materi ini harus selesai dalam berapa kali pertemuan tanpa
memperhatikan kondisi kelas yang kita masuki. Perhatikanlah kelas yang
kita masuki dengan melihat sekeliling kelas, apakah para peserta didik
sudah masuk semua? Apakah para peserta didik sudah siap belajar? Apakah
kelas dalam keadaan bersih? Atau apapun yang menurut kita dapat
mengganggu proses belajar mengajar harus kita singkirkan dulu, sehingga
apa pada pelaksanaannya nanti tidak akan ada faktor yang menghambat.
Berilah pertanyaan kepada para peserta didik, apakah sudah siap belajar?
Apa kabarnya hari ini? Jadi sudah ada komunikasi yang baik sebelum
pelajaran dimulai.
5. Jadilah guru yang tidak menggurui
Setiap manusia punya potensi,
punya kemampuan, punya keinginan, dan punya ekspresi masing – masing
terhadap hal. Kita harus pahami bahwa peserta didik kita itu adalah
manusia – manusia yang unik dengan tingkat kemampuan, pemahaman, dan
keinginan yang pasti berbeda – beda. Berikan mereka kesempatan
berekspresi dalam pelajaran kita dengan memberikan komentar, pertanyaan,
bahkan sanggahan sekalipun. Dengarkan dan perhatikanlah apa yang mereka
sampaikan dan ekspresikan terhadap materi yang kita ajarkan, sehingga
kita dapat menghindari bahwa kita adalah manusia yang paling pintar di
kelas tersebut. Hindari keinginan untuk menggurui mereka agar mereka
dapat memberikan respon positif terhadap materi yang kita sampaikan
6. Berikan pemikiran positif pada peserta didik
Kamu itu punya
kemampuan! Sedikit lagi jawaban kamu benar! Itu mungkin kata yang sering
kita lupakan. Kadang jika peserta didik kurang memahami, kita
menganggap mereka tidak bisa tanpa memberikan semangat yang positif.
Kita jatuhkan mereka ke dalam perasaan bersalah karena tidak paham atas
apa yang sedang dibicarakan, kita hancurkan keinginan mereka tanpa
melihat usaha mereka memahami. Pacu semangat mereka dengan kata – kata
positif yang akan membangun kekuatan besar dalam hati dan pikir mereka,
sehingga mereka merasa mempunyai kemampuan untuk memahaminya.
0 comments:
Post a Comment